ANALISIS TEKNO-EKONOMI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ATAP DI INDONESIA

Energi baru terbarukan di Indonesia tersedia cukup melimpah, salah satunya yaitu
energi matahari. Hal itu disebabkan karena letak geografis wilayah indonesia yang
berada di garis khatulistiwa yang menyebabkan wilayah tropis memiliki potensi
cahaya matahari lebih tersedia sepanjang tahunnya. Teknologi pembangkit listrik
tenaga surya ini dapat menjadi solusi sebagai sumber energi alternatif untuk
memenuhi kebutuhan pasokan listrik di setiap daerah, selain itu dalam proses
pemanfaatannya tergolong minim akan pengaruh buruk terhadap lingkungan.
Dalam proses perancangan PLTS atap terdapat beberapa bagian - bagian penting
yang menjadi faktor pendukung dalam segi Tekno-Ekonomi. However, penelitian
sebelumnya hanya membahas analisis tekno ekonomi di suatu kota. Penelitian ini,
kami menganalisis tekno ekonomi dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap
pembangkit listrik tenaga surya di indonesia. Dalam percobaan kami menghitung
aspek teknis berupa optimal configuration, (PV) quantity, (AC) Load, excess
electricity, renewable fraction, dan energy based on metric serta dari sisi ekonomi
berupa capital cost, initial capital, operating cost, (O&M) cost, net present cost
(NPC), levelized cost of electricity (LCOE), simple payback, dan return on
investment (ROI). Dari hasil penelitian suku bunga rendah, tengah, dan tinggi,
parameter teknis tidak berpengaruh terhadap investasi PLTS, namun berpengaruh
pada Operating Cost (7.877.646,00 jt/thn), Q&M Cost (146.813.368,54 jt), net
present cost (NPC) (177.287.900,00 jt) dan levelized cost of electricity (LCoE)
(1.340/kWh). Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa suku bunga yang
berubah setiap tahun dapat mempengaruhi biaya perancangan PLTS. Untuk
kedepannya, hasil penelitian ini dapat dikembangkan dalam segi tekno ekonomi
dengan memperhitungkan prediksi suku bunga kedepan.

Kata kunci : Energi Terbarukan, Panel Surya, Tekno-Ekonomi, Suku Bunga, Homer Pro