ANALISIS INTENSITAS CAHAYA, SUHU, KELEMBABAN UDARA, TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SURYA ATAP BERBASIS ESP32

Implementasi PLTS atap yang disinari matahari mengakibatkan panas pada modul
PLTS tersebut. Modul yang panas dapat mempengaruhi output tegangan pada PLTS.
M. I. Nirmalasari, pada penelitian sebelumnya, desain monitoring output pada panel
surya berbasis arduino tanpa memperhitungkan suhu di modul PLTS. Dalam penelitian
ini, kami menganalisis pengaruh intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban di modul
PLTS terhadap output tegangan dan daya. Di dalam percobaan, kami menghitung
output tegangan dan daya PLTS menggunakan Multimeter serta rumus perhitungan.
Serta dengan intensitas cahaya yang dapat diukur dengan sensor cahaya LDR dan suhu
modul PLTS yang diukur menggunakan sensor DHT11 sebagai pembaca suhu serta
kelembaban. Kedua sensor ini dipadukan dengan ESP32, sebagai unit processor
pengolah dan pengirim data. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan output tegangan
16-17 VDC pada suhu modul 38-45°C dan diperoleh tegangan 17-19 VDC pada suhu
modul 25-38°C. Hasil percobaan tersebut menggambarkan output tegangan yang baik
pada suhu normal yaitu 25-38°C dan output tegangan kurang baik di suhu overheating
38-45°C. Serta kondisi aktual saat pengujian dipengaruhi juga dari Intensitas cahaya
dan kelembaban, ketiganya tersebut saling berkaitan untuk hasil daya yang dihasilkan..
Untuk kedepannya, hasil penelitian ini dapat dikembangkan bukan hanya
memonitoring tegangan tetapi juga dapat memonitoring parameter yang lain seperti
langsung kalibrasi Pout (Daya yang dikeluarkan), Pin (Daya yang diterima) serta
langsung dapat menghitung efisiensinya (ր) oleh panel surya berdasar pengaruh
lingkungan intensitas cahaya, suhu dan kelembaban.

Kata kunci : panel surya atap, intensitas cahaya, suhu, kelembaban, DHT11, ESP32