ANALISIS TEKNO-EKONOMI PENGARUH PERSENTASE KWH EKSPOR-IMPOR TERHADAP PLTS ATAP DI INDONESIA

Sumber energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya cukup besar dan
tersebar merata di Indonesia adalah energi surya, untuk mendukung
implementasi pemanfaatannya pemerintah melalui Peraturan Menteri Energi
Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 26 Tahun 202 l ketentuan ekspor energi
listrik pelanggan PLN pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap
ditingkatkan dari 65% menjadi 100%. Ditingkatkannya ketentuan ekspor energi
listrik akan mempengaruhi aspek tekno-ekonomi. Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis aspek teknis PLTS atap berdasarkan konfigurasinya,
kuantitasnya, beban sistem, energi ekspor, fraksi energi surya, dan produksi
energi dan menganalisis aspek ekonomi PLTS atap berdasarkan modal awal,
biaya komponen, biaya operasi, biaya pemeliharaan, ams kas, biaya energi,
balik modal dan persentase keuntungan serta menganalisis pengaruh harga
ekspor kWh PLTS atap di Indonesia. Metode penelitian ini yaitu
membandingkan persentase kWh ekspor-impor terhadap aspek teknis berupa
optimal configuration, photovoltaic (PV) Ounn/iy alternating current (AC)
load, excess electricity, renewable fraction, dan energy based on metric serta
dari sisi ekonomi berupa capital cost, initial capital, operating cost, operation
and maintenance (O&M) Cost, eel present cost (NPC), leveli-ed cost of
electricity (LCOE), simple payback, dan return on investment (ROI). Hasil
penelitian berdasarkan aspek teknis pengaruh persentase ekspor-impor kWh
65% ke 100% tidak berdampak pada PV qunniiy converter quantity, excess
electricity, renewable fraction dan energy based on metric, lalu secara ekonomi
tidak berdampak pada capital cost, initial capital, serta O&M cost namun,
berdampak terhadap operating cost Rp. 4.42 juta/tahun, NPC Rp. 107 juta,
LCOE Rp. l,084.99/kWh, simple pnybncl 9.7 tahun dan ROI 5.3%. Dengan
pemakaian PLTS atap, tagihan listrik menjadi lebih murah dan kebijakan
pemerintah yang meningkatkan persentase ekspor-impor kWh dari 65% ke
100% periode balik modal PLTS menjadi lebih cepat.

Kata kunci-Tekno-ekonomi, Ekspor-impor kWh, PLTS atap on grid, EBT.