PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU LINTAS JALAN NASIONAL CIBADAK KABUPATEN SUKABUMI

Salah satu kecamatan yang perkembangannya sangat pesat adalah
kecamatan Cibadak dengan pola kegiatan yang terpusat di wilayah pasar dan
sekitar kecamatannya dengan adanya pola kecenderungan tersebut maka timbul
permasalahan dibidang transportasi. Permasalahan transportasi mendasar adalah
adanya permintaan lalu lintas yang melebihi penyedia ruang jalan pada kawasan
yang tidak optimal sehingga hal ini menyebabkan kemacetan lalu lintas pada
kawasan-kawasan yang menjadi pusat kegiatan. Faktor penyebab cepatnya
perkembangan kecamatan Cibadak karena letaknya berada pada jaringan jalan
nasional yaitu tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di 4Q7H+MM8 jalan
Tangkil-Argabinta 151 dengan klasifikasi jalan arteri tipe jalan dua lajur dua arah
2/2D yang menghubungkan kabupaten dan kota Sukabumi dengan wilayah
kabupaten dan kota Bogor. Penelitian yang dilakukan yaitu berupa survei volume
lalu lintas (LHR) untuk melihat tingkat kepadatan kendaraan, kemudian survei
hambatan samping untuk melihat besarnya pengaruh gangguan dan survei
kecepatan sesaat baik. Penelitian dilakukan pada 100 meter di ruas jalan nasional
pasar Cibadak. Perhitungan selanjutnya digunakan dengan Manual Kapasitas
Jalan Indonesia 1997. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan nilai
derajat kejenuhan tertinggi yaitu 0,70 DS dengan jumlah volume kendaraan
sebesar 4795 km/jam sementara kapasitas ruas jalan 3240 smp/jam, kecepatan
arus bebas kendaraan ( FVLV ) 47km/jam dengan frekuensi bobot hambatan 425
SFC dengan kelas hambatan samping M (sedang), dengan tingkat layanan 0,75
maka nilai LOS = C.

Kata kunci : Hambatan samping, volume lalu lintas, mkji1997, ptv vissim