ANALISIS KEBUTUHAN AIR PADA DAERAH IRIGASI SUKAMANIS KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI

Terganggu atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja
sistem yang ada, sehingga mengakibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi menjadi
menurun, selain itu adanya peralihan fungsi air untuk pengairan persawahan
menjadi sumber kebutuhan rumah tangga menjadi masalah lain, peralihan fungsi
air irigasi disekitar saluran irigasi menyebabkan terganggunya pasokan dan aliran
air yang sampai ke area persawahan, ketersediaan air irigasi yang baik sangat di
harapkan para petani. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian terkait
kebutuhan air pada daerah irigasi Sukamanis dengan menggunakan metode
Cropwat dan memperoleh hasil bahwa evapotranpirasi maksimum terjadi pada
bulan oktober dengan nilai sebesar 3.90 mm/hari dan nilai evapotranpirasi
minimum terjadi pada bulan Januari dengan nilai sebesar 2.76 mm/hari lalu curah
hujan efektif maksimum terjadi pada bulan November sebesar 334.1 mm,
sedangkan curah hujan efektif minimum terjadi pada bulan Agustus sebesar 49.4
mm. Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa kebutuhan air irigasi
dengan menggunakan metode Cropwat yaitu 1,700 ltr/dtk/ha untuk maksimum
pada bulan Oktober periode 3 dan untuk hasil perhitungan minimum yaitu 0,063
ltr/dtk/ha pada bulan Juli periode 2. Hal itu menunjukan bahwa air lebih
dibutuhkan pada saat persiapan lahan dan awal masa tanam.

Kata kunci : Cropwat, iklim, irigasi