PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN PENDINGINAN TERHADAP TEMPERATUR INLET OPTIMUM PADA SISTEM PENGONDISIAN UDARA DI RUANG KELAS

Pada saat pelaksanaan pembelajaran terjadi akumulasi panas udara yang
akan membuat ruangan tidak nyaman. oleh karena itu pengaturan temperatur inlet
sistem pengondisian udara harus lebih diperhatikan karena berpengaruh pada
kinerja serta upaya mengurangi penggunaan energi. Penelitian ini menggunakan
simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD) di ruang kelas Universitas Nusa
Putra Sukabumi. Ruangan yang dianalisis adalah kelas B3D lantai 3 gedung B.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan beban
pendinginan terhadap temperatur inlet optimum pada sistem pengondisian udara di
ruang kelas. Diperoleh hasil bahwa dalam kondisi ruangan tanpa dan dengan beban
pendinginan tambahan menunjukkan peningkatan temperatur ke 5 variasi.
Temperatur inlet yang paling besar peningkatannya, pada variasi 1 sebesar 5,40 °C
dan peningkatan yang paling rendah pada variasi 5 sebesar 3,37 °C. Rata-rata
kenaikkan akibat penambahan beban pendinginan sebesar 4,25 °C. Pada ruangan
dengan beban pendinginan tambahan ke lima variasi temperatur inlet mengalami
pergeseran kenyaman termal. Yang sebelumnya tidak memenuhi syarat menjadi
sejuk nyaman dan nyaman optimal, yang sejuk nyaman menjadi nyaman optimal
dan yang sejuk nyaman menjadi hangat nyaman. Temperatur inlet sistem
pengondisian udara yang direkomendasikan yaitu pada temperatur inlet 22 °C.
Dengan temperatur rata-rata ruangan 21,34 °C sampai 25,06 °C.

Kata kunci: Analisis CFD, Distribusi temperatur, Sistem pengondisian udara, Ruang kelas.